- Back to Home »
- INTERNETWORKING
Posted by : Unknown
Kamis, 26 Oktober 2017
INTERNETWORKING
Internetworking
operation Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi yang kuat yang memperbolehkan
pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi beragam di bawahnya. Dengan
menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras jaringan dan menyediakan
suatu lingkungan komunikasi tingkat tinggi.
Pada saat
ini sedang dikembangkan dengan menggunakan teknologi baru seperti Synchronous
Optical Network (SONET), Asynchronous Transfer Mode (ATM), dan ANSI's proposed
High-Performance Parallel Interface (HPPI), kesemuanya dengan tujuan menaikkan
kecepatan dan nilai keluaran hingga mencapai 1 Gbps.
Pendefinisian Internetworking / WAN (Wide Area
Network).adalah jaringan yang besar sebenarnya merupakan
kumpulan dari jaringan yang kecil.
Yang akan
kita bahas disini adalah cara kita menghubungkanjaringan-jaringan kecil menjadi
jaringan yang besar. Menghubungkan jaringan satu dengan jaringan yang lain
inilah yang biasanya disebut dengan internetworking.
Internetworking adalah merupakan suatu abstraksi
yang kuat yang memperbolehkan pembahasan kompleksitas dari teknologi komunikasi
beragam di bawahnya. Dengan menyembunyikan detail dari setiap perangkat keras
jaringan dan menyediakan suatu lingkungan komunikasi tingkat tinggi.Pengertian
Internetworking secara umum adalah suatu bentuk hubungan kerjasama atau
kemitraan yang mendayagunakan teknologi informasi berbasis jaringan, baik itu
intranet, ekstranet atau internet. Tujuan utama dari internetworking adalah
interoperabilitas yang maksimun, yaitu memaksimalkan kemampuan program pada
sistem komputer yang berbeda dan sistem jaringan yang berbeda untuk berkomunikasi
secara handal dan efisien. Ini akan menunjang ketersediaaan informasi pada
sistem komputer dan jaringan yang beragam, baik perangkat lunak, perangkat
keras maupun model data dari informasi tersebut. Internetworking umumnya
dibangun menggunakan tiga elemen yang berbeda yaitu : - hubungan data LAN
Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan
sistem pengkabelan private. - hubungan data WAN Umumnya menggunakan saluran
telekomunikasi data public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM. - Device penghubung jaringan Device ini
secara umum dibagi dalam beberapa katagori : 1. repeater 2. bridge 3. router
4. switch 5. converter Dari kelima katagori device di atas, lebih mudah
menentukan kapan menggunakan repeater, switch, dan konverter dalam situasi
internetwork. Keputusan mengenai pemilihan penggunaan router atau bridge
merupakan keputusan yang lebih sulit. Berikut akan dijelaskan menganai kelima
bagian tersebut.
1. Repeater Fasilitas
paling sederhana dalam internetwork adalah repeater . Fungsi utama repeater adalah
menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan memancarkannya kembali dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau lebih) kabel LAN
yang lain. Repeater beroperasi pada Physical layer dalam model jaringan OSI.
Jumlah repeater biasanya ditentukan oleh implementasi LAN tertentu.Penggunaan
repeater antara dua atau lebih segmen kabel LAN mengharuskan penggunaan
protocol Physical layer yang sama antara segmen-segmen kabel tersebut. Sebagai
contoh, repeater dapat menghubungkan dua buah segmen kabel Ethernet 10BASE2.
2. Bridge juga
meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge lebih
fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan
segmen-segmen LAN di Data Link layer pada model OSI. Beberapa bridge
mempelajari alamat Link setiap devais yang terhubung dengannya pada tingkat
Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge
dianggap sebagai satu subnetwork dan alamat Data Link setiap devais harus unik.
LAN yang terhubung dengan menggunakan bridge umum disebut sebagai Extended LAN.
Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi berbeda
dan/atau medium access control yang berbeda. Misalnya, bridge dapat
menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridge mungkin juga
menghubungkan LAN Ethernet dengan LAN token ring, untuk fungsi ini, bridge
harus mampu mengatasi perbedaan format paket setiap Data Link. Bridge mampu
memisahkan sebagian trafik karena mengimplementasikan mekanisme pemfilteran
frame (frame filtering). Mekanisme yang digunakan di bridge ini umum disebut
sebagai store and forward sebab frame yang diterima disimpan sementara di
bridge dan kemudian diforward ke worksation di LAN lain. Walaupun demikian,
broadcast traffic yang dibangkitkan dalam LAN tidak dapat difilter oleh bridge.
3. Router memberikan
kemampuan melalukan paket dari satu sistem ke system lain yang mungkin memiliki
banyak jalur di antara keduanya. Router bekerja pada lapisan Network dalam
model OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge
dan dapat digunakan pada internetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi
sekalipun. Router yang saling terhubung dalam internetwork turut serta dalam
sebuah algoritma terdistribusi untuk menentukan jalur optimum yang dilalui
paket yang harus lewat dari satu sistem ke sistem lain. Router dapat digunakan
untuk menghubungkan sejumlah LAN (dan extended LAN) sehingga traffic yang
dibangkitkan oleh sebuah LAN terisolasikan dengan baik dari trafik yang
dibangkitkan oleh LAN lain dalam internetwork. Jika dua atau lebih LAN
terhubung dengan router, setiap LAN dianggap sebagai subnetwork yang berbeda.
Mirip dengan bridge, router dapat menghubungkan data link yang berbeda. Seperti
contoh, router dapat menghubungkan dua LAN yang berbeda atau untuk
menghubungkan data link LAN dengan data link WAN. Routing adalah sebuah fungsi
yang dibutuhkan pada semua jaringan kecuali LAN seperti Ethernet, yang
menyediakan koneksi langsung antara host yang berpasangan. Dalam jaringan yang
besar, adaptive routing digunakan, jalur terbaik untuk komunikasi antara dua
titik dalam jaringan dievalusi kembali secara periodis, memgambil nilai traffic
dalam jaringan dan beberapa kesalahan seperti kerusakan koneksi atau router.
Algoritma routing terdiri dari 2 bagian: 1) Harus dapat mengambil keputusan
yang mendeterminasikan jalur yang diambil oleh masing-masing paket yang
melewati jaringan. Dalam layer jaringan circuit-switched seperti X.25 jaringan
frame relay seperti ATM, jalurnya dideterminasikan kapanpun pada sebuah sirkuit
virtual atau koneksi yang dibentuk. Dalam layer jaringan packet-switched
seperti IP dideterminasikan secara terpisah untuk masing-masing paket, dan
algoritmanya harus sederhana dan efisien jika tidak akan mengurangi performa
jaringan. 2) Harus dapat melakukan update informasi jaringan secara dinamis
berdasarkan pengamatan lalu lintas dan perubahan konfigurasi deteksi atau
kegagalannya. Aktivitas ini menggunakan waktu yang sedikit kritis, lebih lambat
dan lebih menggunakan teknik komputasi yang intensif. Gambar 3.8 menunjukkan
routing tabel yang ada pada masing-masing router untuk jaringan pada gambar
3.7, mengasumsikan sebuah jaringan yang tidak mempunyai kegagalan jalur atau
router. Masing-masing arah menyedikan informasi routing untuk alamat paket
untuk diberikan informasi. Jalur dasar menspesifikasi jalur luar untuk paket
alamat untuk tujuan. Nilai field menggunakan perhitungan jarak vektor sederhana
atau jumlah hops yang diberikan tujuan. Untuk jaringan yang tersimpan dan
dikirimkan dengan jalur dengan bandwidth hampir sama diberikan estimasi alasam
waktu untuk sebuah paket untuk melewti tujuan. Harga informasi yang disimpan
dalam routing table tidak digunakan selama aksi paket routing diambil oleh
bagian 1 algoritma routing, tetapi dibutuhkan routing table konstruksi dan
perawatan pada bagian 2. Ketika paket alamat C dikirimkan ke router A, router
memeriksa masukan C dalam routing table. Ini menunjukkan paket seharusnya
disalurkan keluar dari A pada jalur berlabel 1. Paket datang pada B dan
prosedur yang sama diikuti menggunakan routing tabel B, dimana menunjukkan
route dikirimkan ke C lewat jalur berlabel 2. Ketika paket datang ke masukan roting
tabel C menunjukkan “local” sebagai pengganti nomer jalur. Indikasi paket ini
seharusnya dikirimkan ke local host. Perubahan informasi jaringan pada router
dengan node tetangganya dengan mengirimkan kesimpulan routing tabelnya
digunakan sebuah Routing Information Protocol (RIP). RIP menunjukkan router
didiskripsikan secara informal mengikuti: 1) Secara periodis dan kapanpun
perubahan local routing tabel, mengirimkan table (dalam summary) untuk semua
tetangga yang diakses. Untuk itu, pengiriman paket RIP berisi sebuah salinan
tabel untuk masing-masing jalur keluar yang tidak salah. 2) Ketika sebuah tabel
diterima dari router tetangga, jika penerimaan tabel menunjukkan sebuah route
ke tujuan yang baru, atau jalur yang lebih baik (nilai rendah) ke tujuan yang
telah ada, kemudian update local tabel dengan route baru. Jika tabel diterima
pada jalur n dan memberika nilai berbeda daripada local tabel untuk sebuah
route yang dimulai dengan jalur n kemudian menggantikan nilai local tabel pada
harga yang baru. Ini dilakukan sebab tabel baru menerimadari sebuah router yang
lebih dekat ke tujuan yang relevan dan oleh karena itu selalu berwenang untuk
route yang melewatinya.
4. Switch Di samping
repeater, bridge, dan router, terdapat sejumlah tipe per alatan switching lain
yang dapat digunakan dalam membangun internetwork. Tujuan utama menghubungkan
LAN menggunakan repeater dan bridge adalah meningkatkan keleluasaan atas
beberapa keterbatasan media komunikasi LAN. Alat penghubung ini mampu menambah
jumlah perangkat jaringan yang terhubung dalam LAN. Peralatan switch didesain
dengan tujuan yang berbeda dengan repeater, bridge, dan router. Jika perangkat
jaringan yang terhubung dalam sebuah LAN menjadi terlalu banyak maka kebutuhan
transmisi meningkat melebihi kapasitas yang mampu dilayani oleh medium
komunikasi jaringan. Salah satu ide penggunaan router adalah mengisolasikan
group fisik jaringan dengan yang lain. Penggunaan router cocok pada sistem
internetwork dengan kelompokkelompok kerja yang terletak dalam lokasi yang
kecil. Lalu lintas data dalam jaringan kelompok -kelompok kerja ini tentu lebih
besar dibandingkan dengan lalu lintas antar kelompok kerja. Dalam kasus
kelompok-kelompok kerja yang terletak terpisah secara geografis, penggunaan
router tetap tidak dapat mengisolasikan lalu lintas data. Lalu lintas data
dalam kelompok kerja yang tinggi akan menyebabkan beban di router tetap tinggi
karena lalu lintas tersebut selalu melewati router. Cara mengatasi hal ini
adalah dengan menggunakan beberapa segmen medium tranmisi secara paralel dalam
internetwork. Router sendiri tetap dapat digunakan untuk menghubungkan
segmensegmen tersebut dan tetap mampu mengisolasi trafik antarsegmen. Perangkat
network dapat dihubungkan ke medium transmisi yang sesuai atau dengan menggunakan
hub yang mengimplementasikan fasilitas switching, seperti module assignment
hub, bank assignment hub, dan port assignment hub.
5. Converter Converter dapat dianggap sebagai tipe devais yang berbeda daripada repeater, bridge,
router, atau switch dan dapat digunakan bersama-sama. Converter (kadang disebut
gateway) memungkinkan sebuah aplikasi yang berjalan pada suatu sistem
berkomunikasi dengan aplikasi yang berjalan pada sistem lain yang berjalan di
atas arsitektur network berbeda dengan sistem tersebut. Converter bekerja pada
lapisan Application pada model OSI dan bertugas untuk melalukan paket antar
jaringan dengan protokol yang berbeda sehingga perbedaan tersebut tidak tampak
pada lapisan aplikasi. Di samping menggunakan converter, metode lain untuk menghubungkan
jaringan dengan arsitektur berbeda adalah dengan tunelling. Metode ini
membungkus paket -termasuk protokolnya yang akan dilewatkan pada protokol lain.
Pembungkusan ini dilakukan dengan menambahkan header protokol pada paket yang
akan dilewatkan. Metode ini dapat dilihat sebagai sebuah arsitektur jaringan
yang berjalan di atas arsitektur jaringan yang lain. Perangkat tempat
terjadinya proses tunnelling ini disebut sebagai portal. 6. Tunneling Bridge
dan router mentransmisikan paket internetwork dalam beberapa jaringan, tetapi
ada salah satu situasi mendasari protokol jaringan yang disembunyikan tanpa
menggunakan Intenetwork protocol khusus. Ketika sepasang node terhubung dua
jaringan yang terpisah membutuhkan komunikasi dengan tipe jaringan lain atau
disebut protokol alien. Mereka juga dapat melakukan konstruksi protokol tunnel.
Gambar 3.11 mengilustrasikan tujuan penggunaan tunelling untuk mendukung
migrasi Internet ke protokol IPv6. IPv6 dimaksudkan untuk menggantikan versi IP
yang sebelumnya yaitu IPv4 dan tidak kompatibel dengan itu. Selama waktu
transisi ke IPv6 akan menjadi pulau IPv6 pada lautan IPv4.Ilustrasi A dan B
seperti pulau. Pulau yg bundar paket IPv6 dienkapsulasi dalam IPv4 dan
disalurkan dengan campur tangan IPv4. 2.Penggunaan Internetworking
A.Internetwork heterogen Sebuah LAN secara data link sebenarnya dapat terdiri
atas beberapa arsitektur jaringan individual yang masingmasing tidak dapat
berkomunikasi dengan arsitektur lain. Pada lapisan Data Link NIC di sebuah
sistem masih mampu berkomunikasi dengan NIC di sistem lain. Software jaringan
yang terletak pada lapisan di atas Data Link hanya akan memperhatikan sistem
lain yang kompatibel dengannya dan tidak dapat berkomunikasi dengan sistem yang
berjalan dengan software jaringan yang tidak kompatibel dengannya. Fungsi
lapisan Transport dan Network pada setiap sistem TCP/IP hanya bisa
berkomunikasi dengan sistem TCP/IP lain, NetWare hanya berkomunikasi dengan
sistem NetWare lain, begitu pula dengan sistem jaringan lain. LAN seperti ini disebut
sebagai LAN heterogen dan internetwork yang menghubungkan LAN-LAN seperti ini
disebut sebagai internetwork heterogen. Sebuah sistem dapat saja mempunyai
sebuah data link dengan beberapa jenis software (protokol) jaringan pada
lapisan atasnya. Dengan cara ini sebuah system dapat berkomunikasi dengan
beberapa protokol jaringan sehingga misalnya sebuah sistem dapat berkomunikasi
dengan server TCP/IP dan server NetWare.Tujuan umum dalam dunia jaringan di
masa ini adalah agar pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem komputasi lain
di internetwork. - Internetwork menggunakan bridge Bridge yang bekerja pada
lapisan Data Link mampu menghubungkan LAN-LAN yang berbeda protokol. Bridge
tidak akan memeriksa jenis protokol setiap frame yang perlu dilewatkan.Dalam
internetwork tersebut setiap sistem TCP/IP dapat berhubungan dengan sistem
TCP/IP lain, demikian pula dengan sistem NetWare. Keuntungan menggunakan bridge
: 1. Biaya lebih murah.Bridge adalah perangkat yang cukup sederhana dan umumnya
lebih murah daripada router. 2. Kemudahan penggunaan.bridge umumnya lebih mudah
dipasang dan dirawat. 3. Kinerja baik. Karena bridge cukup sederhana, overhead
pemrosesan lebih kecil dan cenderung mampu menangani traffic yang lebih tinggi.
Kerugian menggunakan bridge : 1. Volume traffic. Bridge lebih cocok pada
jaringan dengan volume traffic total yang relatif rendah. 2. Broadcast storm.
Frame broadcast dilewatkan bridge ke seluruh LAN dan ini dapat menyebabkan
traffic melebihi kapasitas medium jaringan. 3. Loop. Kesalahan mengkonfigurasi
bridge dapat menyebabkan frame berputar melewati bridge tanpa henti. 4. Alamat
yang sama. Alamat fisik setiap stasiun dalam jaringan harus berbeda dengan yang
lain. 5. Nama yang sama. Jika nama network yang sama digunakan oleh dua atau
lebih user akan menyebabkan traffic yang berlebihan. - Internetwork menggunakan
router Keunggulan utama menggunakan bridge dalam membentuk internetwork adalah
tidak terlihat oleh fungsi lapisan Transport dan Network. Dari sudut pandang
lapisan atas jaringan, extended LAN yang dibangun menggunakan bridge beroperasi
sama seperti hubungan data link LAN biasa. Karakteristik seperti ini bisa
menjadi kelemahan jika internetwork tumbuh menjadi lebih besar. Extended LAN
dapat tumbuh menjadi sangat besar sehingga setiap LAN dapat mengalami saturasi
ketika menangani multicast traffic. Dalam hal ini router dapat digunakan untuk
menghubungkan LAN-LAN jika memang diinginkan untuk mengisolasi multicass
traffic. Router bekerja pada lapisan Network dan hanya mampu melewatkan paketpaket
yang bersesuaian dengan protokol yang diimplementasikan padanya. Untuk router
pada internetwork heterogen diperlukan satu buah router untuk setiap jenis
protokol pada internetwork tersebut. Pada internetwork tersebut setiap system
TCP/IP dapat saling berhubungan dengan sistem lain sedangkan sistem NetWare
pada sebuah LAN tidak mampu berhubungan dengan sitem NetWare pada LAN yang lain
karena tidak terdapat router NetWare yang menghubungkan ketiga LAN di
internetwork. Untuk dapat menghubungkan NetWare dalam internetwork ini dapat
ditambahkan sebuah router Netware.
Keuntungan menggunakan router :
Ø Isolasi traffic broadcast. Kemampuan
ini memperkecil beban internetwork karena traffic jenis ini dapat diisolasikan
pada sebuah LAN saja.
Ø Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada
topologi jaringan apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu yang
dialami jika menggunakan bridge.
Ø Pengaturan prioritas. Router dapat
mengimplementasikan mekanisme pengaturan prioritas antar protocol.
Ø Pengaturan konfigurasi. Router
umumnya dapat lebih dikonfigurasi daripada Bridge.
Ø Isolasi masalah. Router membentuk
penghalang antar LAN dan memungkinkan masalah yang terjadi disebuah LAN
diisolasikan pada LAN tersebut.
Pemilihan jalur. Router umumnya lebih cerdas daripada
bridge dan dapat menentukan jalur optimal antara dua sistem.
Kerugian menggunakan router:
ü Tergantung pada protocol. Router
yang beroperasi pada lapisan Network OSI hanya mampu melalukan traffic yang
sesuai dengan protokol yang diimplementasikan padanya saja.
ü Biaya. Router umunya lebih kompleks
daripada bridge dan lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga troughput yang dihasilkannya dapat lebih rendah daripada bridge.
ü Pengalokasian alamat.Dalam
internetwork yang menggunakan router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang
satu ke LAN yang lain berarti mengubah alamat network pada sistem itu.
ü Sistem tak terjangkau. Penggunaan
table routing yang tidak dinamik menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau
oleh sistem lain.